saat spesifikasi menjadi aspek prioritas semua produsen smartphone untuk memikat konsumen,teknologi baterai seolah diabaikan.Padahal,tidak bisa di pungkiri baterai adalah sumber kehidupan dari perangkat mobile yang Anda gunkan.Peningkatan kapasitas daya dengan memperhatikan dimensi menjadi hal mutlak di era sekarang.Akhirnya,para desainer dari setiap produsen smartphone berusaha keras untuk meminimalkan ukuran dan memaksimalkan kapasitas dari sebuah baterai,sehingga para penggunanya mampu menggunakan smartphone dengan lebih nyaman.Pada dasarnya ada empat buah tipe baterai isi ulang yang di gunakan di smartphone.masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya.Penasaran? Berikut penjelasannya :
Lithium Ion (Li-Ion)
Li-Ion merupakan jenis baterai yang paling popular saat ini,hampir semua produsen smartphone menggunakan jenis baterai ini.Jika di bandingkan dengan jenis baterai dengan teknologi sebelumnya,Li-Ion sedikit lebih ringan daripada baterai NimH dan memiliki umur lebih lama.Satu kilogram baterai Li-Ion mampu menampung 150 watt-jam,sementara satu kilogram baterai NiMH hanya mampu menampung 100 watt-jam.
Baterai Li-Ion juga memiliki umur yang lebih lama karena hanya kehilangan sekitar 5% dari kapasitasnya setiap bulan,namun baterai NiMH kehilangan hingga 20% kapasitasnya setiap bulan.Li-Ion juga juga mampu bertahan ratusan kali siklus isi ulang."Efek Memori" juga tidak di alami oleh baterai jenis ini,sehingga Anda tidak perlu menunggu baterai benar-benar kosong untuk melakukan isi ulang.Meskipun memiliki kelebihan,baterai Li-Ion juga memiliki beberapa kekurangan.Limitasi penggunaannya adalah dua hingga tiga tahun dari tanggal perakitan.Anda menggunakannya atau tidak,baterai ini tetap akan mengalami expired.
Baterai jenis ini juga sensitif terhadap suhu yang tinggi,pada suhu yang tinggi kapasitas baterai akan berkurang lebih cepat dari seharusnya.Baterai Li-Ion juga mungkin akan rusak oleh pengisian yang berlebihan (terus-menerus di charge selama lebih 24 jam) ,potensi meledak juga mungkin terjadi jika packaging yang buruk dari pabrik.
Lithium Polymer (Li-Poly)
Li-Poly adalah teknologi terbaru yang di gunakan untuk baterai ponsel.Bobotnya yang sangat ringan membuat banyak produsen yang menggunakan jenis baterai ini.Sebagai perbandingan Li-Poly mampu memberikan kapasitas baterai 40% lebih besar dari Hybrid Logam Nikel (NiMH) dengan ukuran yang sama.
Selain itu,baterai ini tidak mengalami siklus yang biasa di sebut "Efek Memori" .Efek memori adalah siklus yang terjadi ketika baterai isis ulang tidak sepenuhnya habis namun telah mengalami siklus pengisian,sebagai akibatnya baterai 'mengingat' siklus tersebut.Sebagai contoh,saat baterai pada kondisi tersisa 20%,Anda melakukan pengisian hingga 100%.Baterai tersebut akan mengingat siklus pengisian dari 20%-100% dan menganggap 20% adalah angka paling rendah baterai .Sehingga ,saat baterai dalam kondisi 20% smartphone akan langsung mati.Dalam hal ini,kapasitas baterai yang tersisa hanya tinggal 80% saja.
Li-Poly juga tidak membutuhkan casing sel untuk mengamankan baterai,hal ini membuat baterai Lithium Polymer mampu di buat lebih tipis dan ringan .namun,karena ukuran yang lebih kecil ,membuat biaya pembuatan baterai tipe ini meningkat 10% hingga 30%.
Nickle Cadmium (NiCd)
NiCd adalah baterai jenis dengan teknologi paling lama di dunia.Baterai NiCd mengalami "Efek Memori" sehingga kapasitas baterai harus benar-benar habis sebelum melakukan pengisian.Selain kendala tersebut,bahan kimia yang di gunakan dalam baterai NiCd tidak ramah lingkungan.
NiCd memiliki kapasitas yang besar namun memiliki harga termurah untuk sebuahy baterai.Hal inimembuat,baterai NiCd banyak di gunakan pada masa lalu.Saat ini sudah tidak ada lagi handphone yang menggunakan baterai jenis ini karena bobot dan ukurannya yang besar.
Nickle Metal Hybrid (NiMH)
NiMH adalah baterai dengan generasi lebih unggul di bandingkan dengan baterai NiCd karena tidak mengandung kadmium.Baterai jenis ini juga memberikan kapasitas yang lebih besar jika di bandingkan dengan baterai NiCd dengan ukuran dan berat yang sama .
Baterai NiMH juga mengalami "Efek Memori" sementara yang akan hilang jika baterai di gunakan hingga habis dan dilakukan pengisisan ulang.Namun efek memori terjadi jika pengisisan ulang tidak di lakukan dengan benar.Baterai ponsel NiMH biasanya di temui pada jenis handphone mid to low.
Lithium Ion (Li-Ion)
Li-Ion merupakan jenis baterai yang paling popular saat ini,hampir semua produsen smartphone menggunakan jenis baterai ini.Jika di bandingkan dengan jenis baterai dengan teknologi sebelumnya,Li-Ion sedikit lebih ringan daripada baterai NimH dan memiliki umur lebih lama.Satu kilogram baterai Li-Ion mampu menampung 150 watt-jam,sementara satu kilogram baterai NiMH hanya mampu menampung 100 watt-jam.
Baterai Li-Ion juga memiliki umur yang lebih lama karena hanya kehilangan sekitar 5% dari kapasitasnya setiap bulan,namun baterai NiMH kehilangan hingga 20% kapasitasnya setiap bulan.Li-Ion juga juga mampu bertahan ratusan kali siklus isi ulang."Efek Memori" juga tidak di alami oleh baterai jenis ini,sehingga Anda tidak perlu menunggu baterai benar-benar kosong untuk melakukan isi ulang.Meskipun memiliki kelebihan,baterai Li-Ion juga memiliki beberapa kekurangan.Limitasi penggunaannya adalah dua hingga tiga tahun dari tanggal perakitan.Anda menggunakannya atau tidak,baterai ini tetap akan mengalami expired.
Baterai jenis ini juga sensitif terhadap suhu yang tinggi,pada suhu yang tinggi kapasitas baterai akan berkurang lebih cepat dari seharusnya.Baterai Li-Ion juga mungkin akan rusak oleh pengisian yang berlebihan (terus-menerus di charge selama lebih 24 jam) ,potensi meledak juga mungkin terjadi jika packaging yang buruk dari pabrik.
Lithium Polymer (Li-Poly)
Li-Poly adalah teknologi terbaru yang di gunakan untuk baterai ponsel.Bobotnya yang sangat ringan membuat banyak produsen yang menggunakan jenis baterai ini.Sebagai perbandingan Li-Poly mampu memberikan kapasitas baterai 40% lebih besar dari Hybrid Logam Nikel (NiMH) dengan ukuran yang sama.
Selain itu,baterai ini tidak mengalami siklus yang biasa di sebut "Efek Memori" .Efek memori adalah siklus yang terjadi ketika baterai isis ulang tidak sepenuhnya habis namun telah mengalami siklus pengisian,sebagai akibatnya baterai 'mengingat' siklus tersebut.Sebagai contoh,saat baterai pada kondisi tersisa 20%,Anda melakukan pengisian hingga 100%.Baterai tersebut akan mengingat siklus pengisian dari 20%-100% dan menganggap 20% adalah angka paling rendah baterai .Sehingga ,saat baterai dalam kondisi 20% smartphone akan langsung mati.Dalam hal ini,kapasitas baterai yang tersisa hanya tinggal 80% saja.
Li-Poly juga tidak membutuhkan casing sel untuk mengamankan baterai,hal ini membuat baterai Lithium Polymer mampu di buat lebih tipis dan ringan .namun,karena ukuran yang lebih kecil ,membuat biaya pembuatan baterai tipe ini meningkat 10% hingga 30%.
Nickle Cadmium (NiCd)
NiCd adalah baterai jenis dengan teknologi paling lama di dunia.Baterai NiCd mengalami "Efek Memori" sehingga kapasitas baterai harus benar-benar habis sebelum melakukan pengisian.Selain kendala tersebut,bahan kimia yang di gunakan dalam baterai NiCd tidak ramah lingkungan.
NiCd memiliki kapasitas yang besar namun memiliki harga termurah untuk sebuahy baterai.Hal inimembuat,baterai NiCd banyak di gunakan pada masa lalu.Saat ini sudah tidak ada lagi handphone yang menggunakan baterai jenis ini karena bobot dan ukurannya yang besar.
Nickle Metal Hybrid (NiMH)
NiMH adalah baterai dengan generasi lebih unggul di bandingkan dengan baterai NiCd karena tidak mengandung kadmium.Baterai jenis ini juga memberikan kapasitas yang lebih besar jika di bandingkan dengan baterai NiCd dengan ukuran dan berat yang sama .
Baterai NiMH juga mengalami "Efek Memori" sementara yang akan hilang jika baterai di gunakan hingga habis dan dilakukan pengisisan ulang.Namun efek memori terjadi jika pengisisan ulang tidak di lakukan dengan benar.Baterai ponsel NiMH biasanya di temui pada jenis handphone mid to low.
Ditulis oleh:
Kang Tarso - Friday, March 8, 2013
Belum ada komentar untuk "Jenis Baterai Ponsel"
Post a Comment